Wapres: Ekonomi Maju Jika 10 Persen Penduduk Merupakan Pelaku Usaha

Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan perekonomian suatu negara bisa dikatakan maju apabila jumlah penduduk sebagai pelaku usaha sedikitnya 10 persen dari populasi negara tersebut.

“Selain riset dan inovasi, perekonomian di negara-negara maju juga didukung oleh banyaknya pelaku wirausaha, dengan perbandingan jumlah pelaku wirausaha 10 persen atau lebih dibandingkan populasi penduduknya,” kata Wapres pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar melalui konferensi video, Sabtu.

Namun demikian, merujuk pada Enterpreneurship Global Index 2018, Wapres menyebutkan jumlah pelaku usaha di Indonesia masih tergolong rendah, yakni hanya 3,1 persen dibandingkan total penduduk.

“Jumlah wirausahawan Indonesia baru 3,1 persen dari total populasi penduduk atau sekitar 8,06 juta jiwa,” tambahnya.

Persentase tersebut menempatkan Indonesia masih di bawah sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura (tujuh persen), Malaysia (enam persen) dan Thailand (lima persen).

Oleh karena itu, Wapres mendorong generasi milenial di Indonesia untuk mulai merintis wirausaha secara kreatif dan melek teknologi.

Wapres juga mencontohkan berbagai usaha rintisan atau start-up business buatan anak muda Indonesia yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional, seperti Bukalapak dan RuangGuru.

“Kita mendapat pelajaran penting bahwa inovasi, penguasaan teknologi digital dan jiwa wirausaha akan melipatgandakan produktivitas dan daya saing,” jelasnya.

Sementara itu, di tingkat global, Wapres mencontohkan perusahaan teknologi Apple Inc. yang berhasil meraih valuasi hingga 2 triliun dolar AS di tengah krisis pandemi pada Agustus 2020.

Dengan valuasi 2 triliun dolar AS tersebut, lanjutnya, nilai perusahaan Apple melampaui nilai besaran produk domestik bruto (PDB) beberapa negara seperti Kanada, Brazil, Korea Selatan, Spanyol dan Australia.

Oleh karena itu, Wapres berpesan agar seluruh anak muda Indonesia, khususnya mahasiswa UNU Blitar, untuk terus mengembangkan kemampuan diri menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul dan membawa kemajuan bangsa.

“Saya ingin berpesan kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk tekun mengembangkan diri, menguasai teknologi terkini dan menumbuhkan jiwa wirausaha dengan terus aktif belajar, berinovasi, kreatif dan tidak hanya mengejar sertifikasi atau ijazah,” ujarnya. (Ant)