Bupati Aceh Barat: Pemeritah Jadikan Pancasila Kurikulum Khusus di Sekolah

Jakarta – Bupati Aceh Barat Haji Ramli MS meminta kepada pemerintah melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, agar menjadikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai kurikulum tersendiri di setiap jenjang pendidikan dari TK hingga SMA.

“Mengapa Pancasila dan UUD 1945 ini penting menjadi kurikulum, karena keduanya merupakan ideologi Bangsa Indonesia yang harus ditanamkan sejak dini pada generasi penerus bangsa,” kata Bupati Ramli MS di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, selama ini banyak generasi muda di Tanah Air yang tidak mengetahui makna dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, karena pelajaran tersebut sudah lama tidak diajarkan lagi di setiap jenjang pendidikan.

Sehingga para generasi muda tidak mengetahui makna yang tersirat di dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Garis Besar Haluan Negara (GBHN) seperti yang pernah diajarkan puluhan tahun lalu di setiap sekolah.

Selain itu, ia juga meminta agar pemerintah segera menerapkan kurikulum tersebut, sehingga diharapkan akan semakin menumbuhkan rasa cinta tanah air kepada generasi penerus yang nantinya akan menjadi penjaga Bangsa Indonesia.

“Banyak makna di dalam Pancasila dan UUD 1945, karena Pancasila adalah karakter dan ideologi Bangsa Indonesia yang harus dipelihara sepanjang masa,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi saat menerima kunjungan kerja dan silaturahmi Bupati Aceh Barat Haji Ramli MS beserta rombongan mengatakan, pihaknya sudah mengajukan usulan rancangan kurikulum Pancasila kepada Presiden Joko Widodo pada awal Agustus 2021 lalu.

Rancangan kurikulum tersebut, kata dia, melibatkan ratusan ahli dari berbagai kalangan di Tanah Air.

Selain itu, pihaknya juga sudah mengusulkan kepada presiden berupa Rancangan Undang-Undang BPIP guna menjadi UU BPIP.

Ia mengatakan setelah draft kurikulum tersebut disetujui oleh Presiden, maka nantinya pelajaran Pancasila dan UUD 1945 akan diterapkan di sekolah mulai dari jenjang kanak-kanak hingga SMA, tuturnya. (Ant)